Minggu, 07 Oktober 2012

Peranan bahasa Indonesia dalam kehidupan




          Bahasa Indonesia sangat penting di dalam kehidupan masyarakat Indonesia,berbagai macam fungsi bahasa Indonesia, contohnya:
~ Sebagai alat berkomunikasi
~Sebagai alat mengekspresikan diri
~Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi social:
~Sebagai alat kontrol social.
  jika tidak ada Bahasa Indonesia masyarakat Indonesia akan menjadi terpecah-pecah binggung akan bahasa satu sama lain, karena di Indonesia sendiri sangat banyak berbagai macam suku,bahasa,etis,adat,budaya dan sebagainya. karena itu, Peranan Bahasa Indonesia disini sendiri sangat penting sebagai Bahasa Nasional Indonesia, dengan adanya bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia akan lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat lain suku,adat, budaya dan sebagainya. contohnya, Orang Jawa bertemu dengan Orang Sunda, karena masyarakat Jawa dan masyarakat Sunda sangat jauh berbeda bahasanya, disitulah peranan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional yang akan digunakan oleh masyarakat yang berbeda Bahasa itu. Bahasa Indonesia juga penting di dalam segala urusan bidang kerjaan atau usaha yang ada di Negara Indonesia, contohnya dalam Perekonomian Indonesia, akan sangat di gunakan Bahasa Indonesia dalam ekonomi di masyarakat Indonesia, untuk transaksi pembayaran,pembelian sewa dan untuk perjanjian dan sebagai macamnya, banyak pengusaha-pengusaha daerah yang sukses dan membuka usahanya di Ibu kota DKI Jakarta. Karena tidak mungkin pengusaha yang dating dari daerah akan menggunakan Bahasa dari daerah asalnya, contohnya pengusaha Restoran, tidak mungkin pengusaha dari daerah akan menggunakan Bahasa dari daerahnya sebagai di Buku Menu makanan, akan sangat membingungkan untuk masyarakat Indonesia lain mengerti Bahasa tersebut,
          Bahasa Indonesia juga memegang peranan terhadap game online, di game online sendiri ada tempat untuk melakukan chating sesama pemain game, dan pemainnya juga dari berbagai macam daerah di seluruh Indonesia, tidak hanya dari masyarakat Jakarta yang umumnya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, karena itu peranan Bahasa Indonesia penting untuk para pemain game, saat mereka chatting sesama pemain, mereka akan mengunakan Bahasa Indonesia untuk bersosialisasi, Sebagai Bahasa Nasionalnya, merekapun harus mempelajarinya. Terkadang masyarakat Indonesia sendiri masih kurang mengerti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di dalam pergaulan sendiri Bahasa memegang peranan penting, untuk mengatur tata  bahasa dan kata-kata yang baik dan benar, agar tidak terdengar kasar. Dalam bertutur kata sesama masyarakat Indonesia secara langsung maupun lewat pesan text email atau ber-sms, itu perlu juga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar lawan bicara tidak jengah atau tersinggung membaca kata-kata pesan tersebut, tapi ada juga sekelompok masyarakat yang tidak peduli akan peranan Bahasa Indonesia, yang menggunakan bahasa Indonesia dengan acak-acakan, tidak teratur dan kasar. bahasa juga berperan sebagai sebagai media sosialisasi antar warga tetangga dan masyarakat sekitar, atau bahkan ketika ada kerja bakti, mengajak dengan bahasa yang baik dan benar agar orang menjadi semangat untuk di ajak berkerja sama.
 Peranan bahasa Indonesia juga sangat penting dalam memotivasi orang, agar orang termotivasi tentu orang itu harus dimotivasi dengan kata-kata yang baik dan benar yang tertata dan tidak berantakan, secara halus, agar penyemangatan untuk orang tersebut tersampaikan dan dapat menggugah perasaan orang tersebut, makanya peranan bahasa Indonesia sangatlah penting untuk segala macam bentuk masalah, pekerjaan, urusan social dan lain-lain. Untuk pengunaan Bahasa Indonesia dalam media social online, seperti facebook,twitter dan lainnya, itu juga memerlukan peranan bahasa Indonesia, agar tulisan status enak dilihat dan di pahami. Di dalam bidang pendidikan pun, Bahasa Indonesia juga salah satu peranan penting, dalam pengajaran anak sekolah yang masih dalam tahap pembelajaran, kadang guru harus hati-hati dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena murid yang masih polos dan masih butuh perkembangan akan menjadi menyimpang penggunaan bahasanya jika guru tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Orang Tua pun memegang peranan penting terhadap anak yang masih berkembang, kata-kata harus di jaga, jangan sampai keluar kata-kata kasar, karena kebanyakan anak akan mengikuti perilaku Bahasa yang di keluarkan oleh orang tua juga, karena Orang tua harus menjadi contoh untuk anak tercinta.  Bahasa Indonesia sendiri dikenal atau terlahir sejak terjadinya sumpah pemuda, pada tahun 1928, pada saat itu digunakan lah bahasa Indonesia zaman dulu, karena bahasa Indonesia zaman dulu sewaktu masih baru muncul, dengan bahasa Indonesia yang sekarang ada ini, sangat jauh berbeda, karena sudah banyak yang berubah di dalam cara penulisan, lisan dan penyampaian arti nya, karena di dalam Negara Indonesia sendiri banyak berbagai macam adat bahasa dan budaya, oleh karna itu dipilih lah bahasa Indonesia sebagai bahasa yang menjadi bahasa utama atau bahasa nasional di dalam Negara Indonesia. 
Orang asingpun bisa belajar bahasa Indonesia, karena ada beberapa penelitian yang menyebutkan, bahkan bahasa Indonesia seharusnya bisa lebih mudah dipelajari dibandingkan bahasa inggris yang di jadikan sebagai bahasa internasional, Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya.
Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia 79 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah.
Untuk menggetarkan gaung penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?
Jika melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Agaknya pemahaman, penghayatan, dan penghargaan kita terhadap bahasa nasional dan negara sendiri belum tumbuh secara maksimal dan proporsional. Padahal, tak henti-hentinya pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar –setelah kaidah bahasa Indonesia oleh para pejabat Orde Baru dirusak dengan merubah akhiran "kan" menjadi "ken".
Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya, 2007).
Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, siswa dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, siswa juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya. Dari hasil membaca, siswa dilatih berbicara, bercerita dan mampu mengungkapkan pen­dapat juga membuat kesimpulan.
Dengan menulis, siswa dapat merefleksikan hasil bacaan dan pengamatannya. Dengan menyimak, siswa dapat mengkomparasikan pengetahuannya dengan berbagai hal yang disimak. Dengan berbicara, siswa dapat mengaktualisasikan pengetahuannya dalam bentuk komunikasi dengan orang lain. Dengan kemampuan bersastra, siswa dapat menampilkan nilai estetis dari bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Untuk menopang semua itu, guru bahasa Indonesia harus dapat memotivasi siswa agar rajin membaca, termasuk membaca surat kabar. Dengan membaca surat kabar, mereka mampu beropini, baik di kelas pada waktu belajar atau melalui majalah dinding (mading) yang ada di sekolahnya. Selanjutnya, siswa pun mampu beropini melalui media cetak. Saat ini media yang khusus untuk bacaan pelajar memang masih sangat sedikit, karena surat kabar terlalu didominasi media cetak hiburan.
Dengan membaca surat kabar setiap hari, ilmu pengetahuan siswa akan bertambah. Tanpa disadari sebenarnya mereka juga sedang belajar bahasa Indonesia. Setelah gemar membaca, siswa juga perlu dimotivasi untuk hobi menulis, menyimak, berkomunikasi dan bersastra. Guru akan merasa bangga kalau memiliki siswa yang berani mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang santun dan logis.
Peranan bahasa Indonesia sendiri di dalam Media Massa ( pers ) merupakan alat penyampai informasi yang sangat penting dalam konteks kehidupan sosial bermasyarakat. Tanpa adanya  media massa, otomatis manusia hanya bisa menyampaikan dan menerima informasi melalui cara-cara tradisional seperti jaringan komunikasi berantai antara satu individu ke individu yang lain. Kehidupan sosial masyarakat sama sekali tidak lepas dari pengaruh media massa. Media Massa secara umum memiliki beberapa fungsi yaitu Media massa merupakan instrumen penting dalam pembangunan kemajuan suatu bangsa, sebagai alat untuk membentuk opini masyarakat, sebagai alat penyampai informasi yang aktual terjadi pada saat itu, sebagai alat untuk penutur budaya suatu suku/etnis dan masih banyak fungsi yang lain tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya.
Karena itu bisa disimpulkan keberadaan media massa publik sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari kemajuan suatu bangsa/negara. Pada bangsa yang berasaskan demokrasi, kebebasan lalu lintas penyebaran informasi biasanya diberi keleluasaan dan dijamin keberadaannya oleh konstitusi undang-undang. Dengan demikian media merupakan instrumen vital yang harus dimiliki oleh negara demokrasi dan media massa memiliki kontribusi besar dalam mengatrol dinamika perjalanan kehidupan suatu negara.
Media massa era sekarang  secara umum bisa dibagi dua yaitu media massa cetak yang berarti media massa memiliki fisik yang bisa disentuh secara fisik dan media massa elektronik dalam hal ini media yang memiliki perantara melalui audio, audio visual atau online. Kalau kita bicara mengenai media massa pasti tidak akan lepas dari yang namanya jurnalisme. Jurnalisme merupakan deretan  rangkaian proses pembentukan, pengolahan dan penuangan informasi ke dalam sebuah media massa. Dalam pengembangan informasi jurnalistik keberadaan bahasa pers sangat penting, bukan hanya sebagai penyampai pesan tapi juga sebagai developer bagi jurnalisme itu sendiri.
Bahasa sendiri memiliki berbagai pengertian antara lain sebagai sarana komunikasi antar individu baik itu verbal maupun non verbal dalam menyampaikan ide atau gagasan. Keberadaan Bahasa menjadi sangat penting apabila dikaitkan dengan keberlangsungan media massa. Bahasa dalam hal ini bahasa jurnalisme harus memiliki tata nilai dan norma yang mengatur keberlangsungan pelaksanaan jurnalisme itu sendiri. Tata nila dan norma inilah yang bisa mempengaruhi proses penuangan konsep dalam sebuah media massa sehingga nantinya diharapkan bisa mengakomodir penyampaian informasi dan mencerminkan pengaktualisasian sebuah konstruksi sosial yang terjadi. Bahasa bila dikaitkan dengan jurnalisme merupakan sebuah institusi yang membentuk opini dan arahan sosial. Penggunaannya di media sangat tergantung pada pemahaman dan kehandalan dari seorang jurnalis dalam menuliskan dan mengolah informasi dan konteks yang dituju oleh media massa tersebut dalam mempersuasikan sebuah informasi berita  ke masyarakat. Misalnya saja dalam penayangan iklan sebuah produk banyak media yang menggunakan istilah asing yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar. Hal ini tercermin dalam pemakaian istilah-istilah asing dalam jurnalistik yang sebenarnya makna dari istilah tersebut jauh dari definisi aslinya namun demi tujuan tertentu hal itu tetap dilakukan. Belum lagi iklan-iklan yang geaglinncar mempromosikan penggunaan bahasa asing dibandingkan bahasa Indonesia itu sendiri seperti dalam tagline suatu produk yang lebih mengutamakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang-undang dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1.sebagai lambing kebangsaan Negara;
2. sebagai lambing identitas Negara;
3.alat penghubung antarwarga Negara, antar daerah, antar budaya;
4. alat yang menyatukan berbagai suku bahasa dengan latar belakang social budaya yang berbeda.
Dengan ini selesai penulisan ilmiah penulis, kesimpulannya Bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangatlah penting dalam semua kegiatan social.
Bahasa Indonesia juga berperan menjebatani ketidaktahuan atau kekurang-pahaman masyarakat Indonesia akan bahasa asing dalam media massa di Indonesia. Apa jadinya kalau kalau semua berita, film atau siaran dari mancanegara disajikan atau di tayangkan begitu saja tanpa pengantar bahasa Indonesia oleh media masssa kepada masyarakat Indonesia.
Bahasa memiliki peranan dan fungsi bahasa tertentu yang digunakan bedasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat integrasi dan beradaptasi social dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat melakukan control social.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar