Bahasa Indonesia sangat penting
di dalam kehidupan masyarakat Indonesia,berbagai macam fungsi bahasa Indonesia,
contohnya:
~ Sebagai alat berkomunikasi
~Sebagai alat mengekspresikan diri
~Sebagai alat berintegrasi dan
beradaptasi social:
~Sebagai alat kontrol social.
jika
tidak ada Bahasa Indonesia masyarakat Indonesia akan menjadi terpecah-pecah
binggung akan bahasa satu sama lain, karena di Indonesia sendiri sangat banyak
berbagai macam suku,bahasa,etis,adat,budaya dan sebagainya. karena itu, Peranan
Bahasa Indonesia disini sendiri sangat penting sebagai Bahasa Nasional
Indonesia, dengan adanya bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia akan lebih
mudah berkomunikasi dengan masyarakat lain suku,adat, budaya dan sebagainya.
contohnya, Orang Jawa bertemu dengan Orang Sunda, karena masyarakat Jawa dan
masyarakat Sunda sangat jauh berbeda bahasanya, disitulah peranan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional yang akan digunakan oleh masyarakat yang
berbeda Bahasa itu. Bahasa Indonesia juga penting di dalam segala urusan bidang
kerjaan atau usaha yang ada di Negara Indonesia, contohnya dalam Perekonomian
Indonesia, akan sangat di gunakan Bahasa Indonesia dalam ekonomi di masyarakat
Indonesia, untuk transaksi pembayaran,pembelian sewa dan untuk perjanjian dan
sebagai macamnya, banyak pengusaha-pengusaha daerah yang sukses dan membuka
usahanya di Ibu kota DKI Jakarta. Karena tidak mungkin pengusaha yang dating
dari daerah akan menggunakan Bahasa dari daerah asalnya, contohnya pengusaha
Restoran, tidak mungkin pengusaha dari daerah akan menggunakan Bahasa dari
daerahnya sebagai di Buku Menu makanan, akan sangat membingungkan untuk
masyarakat Indonesia lain mengerti Bahasa tersebut,
Bahasa
Indonesia juga memegang peranan terhadap game online, di game online sendiri
ada tempat untuk melakukan chating sesama pemain game, dan pemainnya juga dari
berbagai macam daerah di seluruh Indonesia, tidak hanya dari masyarakat Jakarta
yang umumnya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, karena
itu peranan Bahasa Indonesia penting untuk para pemain game, saat mereka
chatting sesama pemain, mereka akan mengunakan Bahasa Indonesia untuk
bersosialisasi, Sebagai Bahasa Nasionalnya, merekapun harus mempelajarinya.
Terkadang masyarakat Indonesia sendiri masih kurang mengerti menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Di dalam pergaulan sendiri Bahasa memegang
peranan penting, untuk mengatur tata
bahasa dan kata-kata yang baik dan benar, agar tidak terdengar kasar. Dalam
bertutur kata sesama masyarakat Indonesia secara langsung maupun lewat pesan
text email atau ber-sms, itu perlu juga menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, agar lawan bicara tidak jengah atau tersinggung membaca kata-kata
pesan tersebut, tapi ada juga sekelompok masyarakat yang tidak peduli akan
peranan Bahasa Indonesia, yang menggunakan bahasa Indonesia dengan acak-acakan,
tidak teratur dan kasar. bahasa juga berperan sebagai sebagai media sosialisasi
antar warga tetangga dan masyarakat sekitar, atau bahkan ketika ada kerja
bakti, mengajak dengan bahasa yang baik dan benar agar orang menjadi semangat
untuk di ajak berkerja sama.
Peranan bahasa Indonesia juga sangat penting
dalam memotivasi orang, agar orang termotivasi tentu orang itu harus dimotivasi
dengan kata-kata yang baik dan benar yang tertata dan tidak berantakan, secara
halus, agar penyemangatan untuk orang tersebut tersampaikan dan dapat menggugah
perasaan orang tersebut, makanya peranan bahasa Indonesia sangatlah penting
untuk segala macam bentuk masalah, pekerjaan, urusan social dan lain-lain. Untuk
pengunaan Bahasa Indonesia dalam media social online, seperti facebook,twitter
dan lainnya, itu juga memerlukan peranan bahasa Indonesia, agar tulisan status
enak dilihat dan di pahami. Di dalam bidang pendidikan pun, Bahasa Indonesia
juga salah satu peranan penting, dalam pengajaran anak sekolah yang masih dalam
tahap pembelajaran, kadang guru harus hati-hati dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, karena murid yang masih polos dan masih butuh
perkembangan akan menjadi menyimpang penggunaan bahasanya jika guru tidak
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Orang Tua pun memegang
peranan penting terhadap anak yang masih berkembang, kata-kata harus di jaga,
jangan sampai keluar kata-kata kasar, karena kebanyakan anak akan mengikuti
perilaku Bahasa yang di keluarkan oleh orang tua juga, karena Orang tua harus
menjadi contoh untuk anak tercinta.
Bahasa Indonesia sendiri dikenal atau terlahir sejak terjadinya sumpah
pemuda, pada tahun 1928, pada saat itu digunakan lah bahasa Indonesia zaman
dulu, karena bahasa Indonesia zaman dulu sewaktu masih baru muncul, dengan
bahasa Indonesia yang sekarang ada ini, sangat jauh berbeda, karena sudah
banyak yang berubah di dalam cara penulisan, lisan dan penyampaian arti nya,
karena di dalam Negara Indonesia sendiri banyak berbagai macam adat bahasa dan
budaya, oleh karna itu dipilih lah bahasa Indonesia sebagai bahasa yang menjadi
bahasa utama atau bahasa nasional di dalam Negara Indonesia.
Orang asingpun
bisa belajar bahasa Indonesia, karena ada beberapa penelitian yang menyebutkan,
bahkan bahasa Indonesia seharusnya bisa lebih mudah dipelajari dibandingkan
bahasa inggris yang di jadikan sebagai bahasa internasional, Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan
dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia
di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para
pengajarnya.
Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai
sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan
perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di
sekolah perlu terus dilakukan.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
sudah berusia 79 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang
usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan
kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya
perjalanan sejarah.
Untuk menggetarkan gaung penggunaan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan
bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru
dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan.
Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa
dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi?
Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap
peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan
banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?
Jika melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui,
bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih
dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern,
terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam
ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada
padanannya dalam bahasa Indonesia.
Agaknya pemahaman, penghayatan, dan penghargaan kita terhadap
bahasa nasional dan negara sendiri belum tumbuh secara maksimal dan
proporsional. Padahal, tak henti-hentinya pemerintah menganjurkan untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar –setelah kaidah
bahasa Indonesia oleh para pejabat Orde Baru dirusak dengan merubah akhiran
"kan" menjadi "ken".
Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan
susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas.
Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya
rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami
maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya
(Sawali Tuhusetya, 2007).
Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali
menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang
baik dan benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu
didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca,
menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca
merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, siswa dilatih
mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya.
Selain itu, siswa juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya. Dari
hasil membaca, siswa dilatih berbicara, bercerita dan mampu mengungkapkan pendapat
juga membuat kesimpulan.
Dengan menulis, siswa dapat merefleksikan hasil bacaan dan
pengamatannya. Dengan menyimak, siswa dapat mengkomparasikan pengetahuannya
dengan berbagai hal yang disimak. Dengan berbicara, siswa dapat
mengaktualisasikan pengetahuannya dalam bentuk komunikasi dengan orang lain.
Dengan kemampuan bersastra, siswa dapat menampilkan nilai estetis dari bahasa,
baik lisan maupun tulisan.
Untuk menopang semua itu, guru bahasa Indonesia harus dapat
memotivasi siswa agar rajin membaca, termasuk membaca surat kabar. Dengan
membaca surat kabar, mereka mampu beropini, baik di kelas pada waktu belajar
atau melalui majalah dinding (mading) yang ada di sekolahnya. Selanjutnya,
siswa pun mampu beropini melalui media cetak. Saat ini media yang khusus untuk
bacaan pelajar memang masih sangat sedikit, karena surat kabar terlalu
didominasi media cetak hiburan.
Dengan membaca surat kabar setiap hari, ilmu pengetahuan siswa
akan bertambah. Tanpa disadari sebenarnya mereka juga sedang belajar bahasa
Indonesia. Setelah gemar membaca, siswa juga perlu dimotivasi untuk hobi
menulis, menyimak, berkomunikasi dan bersastra. Guru akan merasa bangga kalau
memiliki siswa yang berani mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang santun dan
logis.
Peranan bahasa Indonesia sendiri di dalam Media
Massa ( pers ) merupakan alat penyampai informasi yang sangat penting dalam
konteks kehidupan sosial bermasyarakat. Tanpa adanya media massa,
otomatis manusia hanya bisa menyampaikan dan menerima informasi melalui
cara-cara tradisional seperti jaringan komunikasi berantai antara satu individu
ke individu yang lain. Kehidupan sosial masyarakat sama sekali tidak lepas dari
pengaruh media massa. Media Massa secara umum memiliki beberapa fungsi yaitu
Media massa merupakan instrumen penting dalam pembangunan kemajuan suatu
bangsa, sebagai alat untuk membentuk opini masyarakat, sebagai alat penyampai
informasi yang aktual terjadi pada saat itu, sebagai alat untuk penutur budaya
suatu suku/etnis dan masih banyak fungsi yang lain tergantung dari sudut
pandang mana kita menilainya.
Karena
itu bisa disimpulkan keberadaan media massa publik sangat penting dan tidak
bisa dipisahkan dari kemajuan suatu bangsa/negara. Pada bangsa yang berasaskan
demokrasi, kebebasan lalu lintas penyebaran informasi biasanya diberi
keleluasaan dan dijamin keberadaannya oleh konstitusi undang-undang. Dengan
demikian media merupakan instrumen vital yang harus dimiliki oleh negara
demokrasi dan media massa memiliki kontribusi besar dalam mengatrol dinamika
perjalanan kehidupan suatu negara.
Media
massa era sekarang secara umum bisa dibagi dua yaitu media massa cetak
yang berarti media massa memiliki fisik yang bisa disentuh secara fisik dan
media massa elektronik dalam hal ini media yang memiliki perantara melalui
audio, audio visual atau online. Kalau kita bicara mengenai media massa pasti
tidak akan lepas dari yang namanya jurnalisme. Jurnalisme merupakan deretan rangkaian
proses pembentukan, pengolahan dan penuangan informasi ke dalam sebuah media
massa. Dalam pengembangan informasi jurnalistik keberadaan bahasa pers sangat
penting, bukan hanya sebagai penyampai pesan tapi juga sebagai developer bagi jurnalisme itu sendiri.
Bahasa
sendiri memiliki berbagai pengertian antara lain sebagai sarana komunikasi
antar individu baik itu verbal maupun non verbal dalam menyampaikan ide atau
gagasan. Keberadaan Bahasa menjadi sangat penting apabila dikaitkan dengan
keberlangsungan media massa. Bahasa dalam hal ini bahasa jurnalisme harus
memiliki tata nilai dan norma yang mengatur keberlangsungan pelaksanaan jurnalisme
itu sendiri. Tata nila dan norma inilah yang bisa mempengaruhi proses penuangan
konsep dalam sebuah media massa sehingga nantinya diharapkan bisa mengakomodir
penyampaian informasi dan mencerminkan pengaktualisasian sebuah konstruksi
sosial yang terjadi. Bahasa bila dikaitkan dengan jurnalisme merupakan sebuah
institusi yang membentuk opini dan arahan sosial. Penggunaannya di media sangat
tergantung pada pemahaman dan kehandalan dari seorang jurnalis dalam menuliskan
dan mengolah informasi dan konteks yang dituju oleh media massa tersebut dalam
mempersuasikan sebuah informasi berita ke masyarakat. Misalnya saja dalam penayangan iklan sebuah produk banyak media yang
menggunakan istilah asing yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan
benar. Hal ini tercermin dalam pemakaian istilah-istilah asing dalam
jurnalistik yang sebenarnya makna dari istilah tersebut jauh dari definisi
aslinya namun demi tujuan tertentu hal itu tetap dilakukan. Belum lagi
iklan-iklan yang geaglinncar mempromosikan penggunaan bahasa asing dibandingkan
bahasa Indonesia itu sendiri seperti dalam tagline suatu produk yang lebih mengutamakan
bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang-undang dasar 1945.
Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1.sebagai lambing kebangsaan Negara;
2. sebagai lambing identitas Negara;
3.alat penghubung antarwarga Negara, antar daerah, antar
budaya;
4. alat yang menyatukan berbagai suku bahasa dengan latar
belakang social budaya yang berbeda.
Dengan ini selesai penulisan ilmiah penulis, kesimpulannya
Bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangatlah penting dalam
semua kegiatan social.
Bahasa Indonesia juga berperan menjebatani ketidaktahuan atau
kekurang-pahaman masyarakat Indonesia akan bahasa asing dalam media massa di Indonesia.
Apa jadinya kalau kalau semua berita, film atau siaran dari mancanegara disajikan
atau di tayangkan begitu saja tanpa pengantar bahasa Indonesia oleh media
masssa kepada masyarakat Indonesia.
Bahasa memiliki
peranan dan fungsi bahasa tertentu yang digunakan bedasarkan kebutuhan
seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat
komunikasi, sebagai alat integrasi dan beradaptasi social dalam lingkungan atau
situasi tertentu, dan sebagai alat melakukan control social.